Pasokan Kondominium Meningkat di Jakarta: Analisis Kuartal III-2023

Pasokan kondominium di Jakarta diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan dengan peluncuran dua proyek kondominium baru selama Kuartal III-2023. Laporan terbaru dari Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, berjudul Jakarta Property Market Update 3Q-2023, mengungkapkan bahwa total 328 unit kondominium baru telah diluncurkan dalam periode ini.
Proyek pertama adalah "Two Senopati" yang merupakan proyek kelas atas dari Asiana Group dan terletak di Jakarta Selatan. Proyek kedua, "Adriya Residences," merupakan proyek kelas atas yang diluncurkan oleh ADR Group, terdiri dari dua menara yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Hingga saat ini, sekitar 181.700 unit proyek kondominium telah selesai dibangun, sementara sekitar 26.000 unit lainnya masih dalam tahap konstruksi dan ditawarkan di pasar. Meskipun kondisi pasar masih menghadapi tantangan, tingkat penjualan secara kumulatif mencapai sekitar 58,6 persen selama Kuartal III-2023. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari triwulan sebelumnya.
Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia, mengungkapkan, "Sebagian besar penjualan berasal dari dua proyek yang baru diluncurkan pada triwulan ini. Namun secara umum, para pengembang masih fokus untuk menjual produk eksisting, dengan permintaan tertinggi datang dari tipe unit dengan harga yang lebih terjangkau."
Vivin Harsanto, Head of Advisory JLL Indonesia, menambahkan, "Meskipun penjualan kondominium di Jakarta masih belum pulih sepenuhnya, pengembang terus memanfaatkan peluang dengan meluncurkan proyek baru di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Keterjangkauan harga tetap menjadi pendorong utama aktivitas penjualan, terlihat dari minat kuat terhadap kelas menengah dengan harga kurang dari Rp 3 miliar."
Beberapa proyek yang sedang dalam tahap konstruksi juga menunjukkan kemajuan, didorong oleh minat yang semakin tinggi dari calon pembeli terhadap proyek-proyek yang menawarkan kepastian pembangunan. Namun, terdapat keterbatasan pasokan baru yang diantisipasi menjelang pemilihan presiden tahun 2024. Hal ini mendorong pendekatan "wait and see" dari pengembang dan pembeli.
Dengan peningkatan pasokan kondominium baru dan fokus pada harga yang terjangkau, pasar kondominium di Jakarta terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Di tengah dinamika ekonomi dan kebijakan yang berubah, para pemangku kepentingan di sektor properti terus memantau perkembangan pasar dengan cermat untuk menyesuaikan strategi mereka dan memenuhi permintaan konsumen.